Selain mitos dengkul kopong, membuat penis lebih panjang, menyebabkan berat badan naik, masih ada sejumlah mitos lain yang harus Anda pahami sekarang juga.
Masturbasi menyebabkan masalah gangguan mental.
Faktanya, masturbasi biasanya menyebabkan satu masalah, yakni rasa bersalah. Biasanya terjadi pada anak muda atau remaja yang banyak mendengar bahwa itu adalah perbuatan menyimpang, tidak wajar dan dosa.
Yang pasti, masturbasi adalah normal, sehat, dan tidak menyebabkan gangguan mental. Hanya saja, jika berlebihan tentu akan berdampak buruk. Anda harus pintar-pintar untuk mengendalikan frekuensi masturbasi.
Masturbasi bisa merusak alat kelamin.
Pria yang memegang penis dan wanita yang menggaruk klitoris atau menggunakan vibrator tidak akan merusak alat kelamin, selama dilakukan secara wajar. Sebagai alat reproduksi, alat kelamin berevolusi menjadi lebih tangguh. Risiko terbesar adalah peradangan ketika Anda melakukannya dalam waktu yang lebih lama.
Masturbasi bisa meningkatkan jumlah orgasme.
Tak ada batasan jumlah orgasme berdasarkan pengalaman seksual yang pernah seseorang lakukan. Jadi masturbasi tidak dapat digunakan untuk meningkatkan terjadinya orgasme.
Masturbasi juga tidak meningkatkan jumlah sperma atau semen. Dalam tubuh lelaki sehat, testikel selalu memproduksi sperma dan kelenjar prostat selalu membuat cairan semen.
Vibrator membuat wanita malas melakukan hubungan seks.
Tentu saja tidak. Bahkan masturbasi dengan menggunakan vibrator bisa meningkatkan gairah wanita dalam melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
Masturbasi bisa meningkatkan jumlah orgasme.
Tak ada batasan jumlah orgasme berdasarkan pengalaman seksual yang pernah seseorang lakukan. Jadi masturbasi tidak dapat digunakan untuk meningkatkan terjadinya orgasme. Masturbasi juga tidak meningkatkan jumlah sperma atau semen. Dalam tubuh lelaki sehat, testikel selalu memproduksi sperma dan kelenjar prostat selalu membuat cairan semen.
No comments:
Post a Comment